Rabu, 30 Desember 2009

Our Prewed-Photos

Dan seperti janji saya, ini poto-poto yang dibikin kemarin..
Yang sukses membuat saya terkapar setelah dijepret-jepret..
xixixixi..

"Ko..ko, berdirinya rapetan dikit dong..ah iya betul, eh itu terlalu dekat. Agak mundur..yak, mundur.." *potograper cerewet* Lalu ada yang ketawa-ketawa karena dipanggil engkoh :D


"Ih..sayang, liat tuh ada duit lima puluh ribuan dilantai.."
"Mana?? Mana??"

Difoto ini kami kelihatan gendut ya..

Proses mengambilan foto ini membutuhkan proses yang sangat panjaaaang...karena setelah ganti kostum kami langsung ketawa nyaris terguling-guling. Saling menunjuk dan bilang "Kamu lucuuu..!!! Hahahaha.."


Itu sebenernya poto-poto yang belum diedit, sisanya masi terlalu jelek untuk dipajang. Malu, hehehe..
Ya sudahlah..jadi, selamat tahun baru 2010 ya. Semangatt!!

Senin, 28 Desember 2009

Hello?

Hello?




Pada kangen saya?


Hahahahahaha..lama ya saya engga nge-blog. Maklum, lagi sibuk-sibuknya. Sampai-sampai mengucapkan selamat Natal pun tidak sempat. Jadi ya, selamat Natal sajalah. Maaf terlambat. Jangan marah ya? :p


Jadi, apa kabar terbaru saya? Tidak ada..selain kemarin sibuk merayakan Natal, dan juga sibuk mempersiapkan mental untuk 24 Januari nanti. Oh ya, kami berdua (saya dan dia, red) juga sibuk berdeg-degan ria. Sibuk menghitung waktu. Sibuk melepas kangen, karena sekarang makin susah saja mau ketemu.


Huh, tidak percaya dijaman se-modern ini masih saja ada yang namanya pingitan pranikah..


Tapi tenang saja, kami tetap akan bisa mencuri waktu untuk bertahun baruan berdua. Oh tentu dong! Kalau pintu belakang dikunci mama, kan masih bisa manjatin jendela. Hahahaha..

Susah memang kalo mama-mama kami sudah kompakan mengurung masing-masing anak mereka didalam rumah.


Pernah suatu kali ibunya menyembunyikan kunci motornya di dalam pot ketika ia akan datang kerumah saya.


Dan ibu saya mengancam akan menelpon ibunya jika kami keluar jalan-jalan terlalu lama.

Haiyaa..

Memangnya kami anak-anak, wahai ibu-ibu? :D

...

...

tut..tut..


Nah, itu dia sms lagi.


Ihihihi...udahan dulu ah ngeblog, mau sms-an aja.


Tolong, kamu membuatku semakin jatuh cinta! :)


I love you full!!



Minggu, 13 Desember 2009

Kangen sahabat..


Menentang hujan. Berbagi payung, nyaris basah kuyup tapi tetap saja tertawa-tawa.

Sahabat, saya kangen kalian semua. Nel, Yan, Lucy, Nana..




Selasa, 08 Desember 2009

iT'S mY b'Dae..


Selamat ulang tahun, diriku.
Selamat mengurangi waktu tepat sebanyak 365 hari untuk hidup di dunia pada hari ini.
Semakin takut lah pada Tuhan.
Semakin bijaklah, semakin merunduklah, semakin rendah hatilah.
Semakin pedulilah pada orang-orang di sekeliling.
Ya..?

Tidak ada moment tiup lilin, kali ini.
Juga tidak ada kadonya.
Tapi semestinya tidak apa-apa dong. Orang kan tidak berumur 23 setiap hari, jadi nikmatilah.

SELAMAT ULANG TAHUNNNNNNN..!!!




Senin, 07 Desember 2009

Terkapar!



Wah. wah. Saya kembali lagi. Apa kabar dunia? Belahan sini sih baik-baik saja, puji Tuhan. Jadi, apa gosip terbarunya?
Oh..saya lupa, sudah bertobat tidak boleh lagi bergosip ya :p

Lama rasanya saya tidak mengupdate blog ini. Soalnya kemarin-kemarin itu saya tepar, terkapar. Sakit! Diopname..dan dipasangi selang infus yang menyakitkan itu. Mungkin kecapean, jadilah tumbang. Saat berbaring di ranjang itu, yang pertama kali saya takutkan adalah jarum suntik.
Jarum suntik..
Jarum suntik..
Jarum suntik..
Dan rasanya saya ingin pingsan sekali lagi.

Sekitar jam 2 pagi saya terbangun. AC nya terlalu dingin..

Saya membalikkan badan kesebelah kiri dan melihat ibu saya yang meringkuk dilantai sambil menutupi wajahnya dengan kain sarung dengan perasaan yang luar biasa.. Berterima kasih kepada Tuhan bahwa kepada wanita inilah saya di titipkan :)

Dan disitulah dia. Duduk terkantuk-kantuk tepat disebelah kanan kepala saya. Membelai rambut saya dan berbisik pelan, "masih sakit..?" Saya menggeleng sedikit. Lalu ia menunduk dan mencium sekilas. Rasanya saya langsung sembuh, hehehe.

Saya bersyukur memiliki seseorang yang bisa saya cintai seutuhnya, lengkap dengan segala kekurangan dan kelebihan yang ia miliki :)

Dan lama-lama postingan ini semakin lama semakin lebay.

Hahaha.

Hari ini kami pergi memilih foto weddingnya. Hasilnya, lumayan. Ada yang merasa ganteng tuuuh :p

Ya, saya bahagia. Apalagi besok saya akan berulang tahun. Mari kita doakan semoga ada kejutan bagus. Tapi kalaupun tidak, saya tetap bahagia. Momen 23 tahun kan hanya seumur hidup sekali :)

Ya sudah. Kita lihat saja besok. 

Trims Tuhan.

AMIN.


Selasa, 01 Desember 2009

In other words..








Fly me to the moon-Frank Sinatra

Fly me to the moon
Let me play among the stars
Let me see what spring is like
On a-Jupiter and Mars
In other words, hold my hand
In other words, baby, kiss me

Fill my heart with song
And let me sing for ever more
You are all I long for
All I worship and adore
In other words, please be true
In other words, I love you

Fill my heart with song
Let me sing for ever more
You are all I long for
All I worship and adore
In other words, please be true
In other words, in other words
I love ... you

Kamis, jam 2.30 siang di kantor yang sepi..

Godain calon husband yang lagi sibuk bekerja emang aktivitas yang sangat mengasikkan. SMS dikirimm...SMS diterimaa... Hihihi ;)) *aduh, kenapa saya jadi usil begini ya?* abis gemes sih. Bentuk kegemesannya tidak bisa diceritakan disini, terlampau susah untuk di deskripsikan dalam karangan narasi maupun eksposisi :p

Jadi apa?

Jadi ya.., ternyata Desember lagi. Kalau Desember tahun lalu saya sibuk menuliskan project tahun baru, Desember tahun ini membuat saya sibuk mempersiapkan project hidup baru. Tiba-tiba saya merasa krisis waktu. Kenapa tanggal-tanggal di kalender cepat berubah?? Padahal saya belum juga bisa memasak dengan baik dan benar.

Gak masalah sih sebenernya, katanya dia akan selalu ingat berdoa sebelum memakan masakan saya. Huh, menghina ya :p

Oh ya, kami sudah membuat janji dengan bridal untuk membuat foto weddingnya besok. Whew. Hahaha. Lagi-lagi gak kebayang. Nanti kalo foto2nya udah jadi, saya share kesini deh. *eh, mikir2 dulu sih, abis malu.. :"> *

Ya..sudah ah. Nanti berikutnya kita kabar-kabari lagi ya.

In other words, please be true
In other words, I love you

*bersenandung pelan*




Jumat, 27 November 2009

Titik

Kadang-kadang..saya betul-betul merasa bahwa kita berdua adalah orang yang sama sekali asing.  Bahwa kamu tidak pernah bisa mengerti dan mempercayai saya, begitu juga saya yang belum bisa sepenuhnya  memahami kamu dan emosimu.

Now here we are, and i'm suddenly standing..at the beginning with you.

Tapi rupanya apa yang kita sebut sebagai komitmen dan sayang tahu-tahu saja sudah membuat kita berteleport ke titik ini. Kaget ya? Tapi kalau hidup adalah sebuah wonderful journey, kenapa saya harus takut?

Life is a road
And I want to keep going
Love is a river
I wanna keep flowing
Life is a road
Now and forever
Wonderful journey

Ketika saya berkisah dengan teman saya dan tertawa sambil bilang bahwa kita ini jodoh, katanya .. belum tentu. "Jodoh itu.." sang teman melanjutkan "..adalah kalau kalian masih tetap bersama-sama dan berpegangan tangan sampai di hari tua nanti. Itu baru jodoh. Kalau ini namanya permulaan."

Saat ini saya sedang mendengarkan lagu At the beginning-nya Richard Marx dan Donna Lewis.

I'll be there
When the world stops turning
I'll be there
When the storm is through
In the end I wanna be standing
At the beginning with you.

Saya pasti akan membuktikan teori jodoh saya. Akan butuh waktu berpuluh-puluh tahun lamanya, pasti. Dan semoga si teman masih akan tetap hidup dan sehat untuk melihat bahwa kita ternyata jodoh :p

Ya sudah ah. Makin lama makin ngelantur aja.

Hepi wiken. Hepi idul adha (kemaren). Dan saya lagi pengen makan semangka..



Kamis, 26 November 2009

Suatu sore ditepi pantai.

Suatu sore beberapa bulan yang lalu ...

"Sini, sini..kemarikan kayunya." Kamu berusaha mengambil paksa batang kayu yang sedang saya pakai untuk mengorek-ngorek pasir ditepi pantai.

"Yaaa..bentar. pinjem, pinjem." Katamu lagi saat saya sedang asik sendiri engga menggubrismu.

"Ih, orang lagi pake..sini balikin." Saya mendelik dan berusaha merebut kembali elemen paling penting yang sedang saya gunakan dalam proyek "membangun istana pasir".

Kamu memasang tampang jahil ala perampok-sukses-besar dan mulai menggores-gores diatas pasir yang separo basah. Menuliskan tulisan diatas itu.

"Apaan sih..malu ah." Muka saya memerah membacanya. Kamu tertawa lalu memandang saya. Saya balas memandangmu dengan wajah yang masih saja merah. Anak-anak yang sedang bermain air ditepian pantai itu memandangi kita dengan tatapan ingin tahu.

"Eits..eits..jangan dihapus." Katamu sambil merentangkan sebelah tangan ketika aku meloncat-loncat kearah tulisan itu. "Sebentar..sabar.." Lalu kamu mengeluarkan hape dan memotret hasil karya maha besarmu itu. Hahaha.

"Buat kenang-kenangan nanti.." Ucapmu sementara saya masih saja diam.

"Mana, lihat dong fotonya. Lihatt.." aku berjinjit ingin ikutan melihat hasil fotonya.

"Wah, bagus yaa.. hahaha. Kok ada pantulan warna oren gitu sih?" Tanyaku penasaran.

"Itu kan kena pantulan sunset." Jawabmu ringkas. Lalu gambarnya kamu close, hapenya kamu masukkan kembali kedalam saku. Saya tetap saja diam, agak malu..sambil memperhatikanmu.

Lalu kamu menoleh, memandang saya yang berdiri rapat disisimu. Dengan tatapan yang berbeda. Saya hanya mampu menyunggingkan senyum malu-malu. 

Wajahmu mendekat.

"Hei..jangan aneh-aneh disini. Hei.." akhirnya kesadaran ini saya dapatkan kembali. Wajahmu semakin dekat saja.

"hei..hei.." Kali ini saya grogi-ketakutan. Oh ya, malu luar biasa juga.

Lalu kamu tiba-tiba berpaling sambil tertawa.

"Hahahahaa..."

"Apaan sih ah.." Saya mendorongmu menjauh.

Lalu kamu menarik saya duduk diatas pasir.

"Ya sudah kalo gitu, aku merokok saja ya? Satu ajaaa..ya?" Ya..ya, dengan tatapan memelas-inosenmu, tentu saja.

Beuuuh.

Tau gitu. Lakukan saja. Daripada merokok.

Bwahahaha.

Nyebelin.

Itu.....beberapa bulan yang lalu. Tentu saja :) 

Dan saya tahu, saya menyayangi kamu sebesar kamu menyayangi saya. Dan semakin hari semakin bertambah. Kita janji begitu kan, ya?




Selasa, 24 November 2009

Setelah itu..


February 2009

Chamomile_85x : "Sayyy..apa nih gosip terbarunya? ;)) "

Saya : "Gosip apaan..engga ada kali. hehehe. Dateng2 kok malah nanyain gosip. Nanyain kabar kek..ape kek.."

Chamomile_85x : "Gosip lebih menarik daripada kabar elu say, huehehehe.."

Saya : "Beuhh.. Gini nih namanya temen?? payah lo.. eh, tapi ada nih. engga bisa dikategorikan gosip kali. tebak gue ketemu siapa kemaren?"

Chamomile_85x : "Haa?? Emang siapa?"

Saya : "Hahahaha.. :D"

Chamomile_85x : "Siapa sih??"

Saya : "Mamon. Hahahahaha..di mall. Pake ditraktir segala lagi. Wkwkwk.."

Chamomile_85x : "Mamon mana?"

Chamomile_85x : "Yang mana sih say?? Yang temen smp dulu???!?"

Chamomile_85x has buzzed you!

Saya : "yee..sorry tadi ada telp."

Chamomile_85x : "'F' ya?"

Saya : "Ho oh. eh bentar. masi ngomong di telp nih."

Chamomile_85x : "Huaaaaaaa...musuh bebuyutan yaa.. inget masa2 berkelahi SMP dulu dong? Inget masa2 diolok2 dulu dong? Huahahaha... =))  kok bisa ketemuan sih?? Ketemu dimana? Trus..kok bisa ditraktir? Engga kayak anjing dan kucing lagi? =)) "

...

Chamomile_85x : "Hoiii..jawab dong."

Chamomile_85x has buzzed you!

Waktu itu saya lagi asik melobi customer lewat telepon, gimanapun...duit lebih penting. hehehe..

---

November 2009

Saya : "Say.."

Chamomile_85x : "iye, ape? gue lagi sibuk nih.."

Saya : "Eh, lu mau denger gosip terbaru kaga?"

Chamomile_85x : "Eh, gosip? :D gosip apaan tuh?"

Saya : "Dasar wanita penggosip. Huh. :D "

Chamomile_85x : "Wakaka...ya gimana lahhh.. biar kita selalu up to date gitu loh.."

Saya : "Kecentilan! :p "

Chamomile_85x : "Jadi, korbannya siapa nih kali ini?"

Saya : "Gue."

Chamomile_85x : "Walah..walah. ada apa gerangan nih? Hihihi.."

Saya : "Gue dilamar. Huahahahahahaa.."

Chamomile_85x : "WHATSSSSSS??!?!" 

Chamomile_85x : "Kapan??!? Ama siapa??!?"

Chamomile_85x has buzzed you!

Chamomile_85x : "Hoiiiiiiiii..."

Saya : "iye, iye. segitunya sih. sabar dong. :"> sama siapa lagi?"

Chamomile_85x : "'F'??!?!?? Whatttsss?!? lalu? kapan? dimana?"

Saya : "Hari minggu kemaren. Huehehehe.."

Chamomile_85x : "Lalu?? uda lu terima lamarannya??!"

Saya : "   :">   "

Chamomile_85x : "Omigot!! omigot!!! omigot!!! gak nyangkaaaaa.... dulu beranteman...sekarang..hahahaha...astagaa.."

Saya : "hahaha... *speechless* "

Chamomile_85x : "Lalu..kelanjutannnya..gimana??! Cerita dong.."

Saya : "katanya lo lagi sibuuuuukk......"

---

Wah, lama ya saya engga nge-blog. Sungguh saya lagi pusing. Pikiran saya sedang linglung. Senang, tapi bingung. Makasih buat doa-doanya..acara lamaran kemarin berjalan lancar. Saya gugup, tentu saja. Dan dia? Tak usah ditanyalah.. keringatnya segede-gede gaban meskipun dia masih saja sok cool.

Pernikahannya mungkin Januari nanti. Sebelum tahun baru Cina. Katanya hari bagus. Kalau kata kami berdua sih, setiap hari yang dijadikan Tuhan adalah hari bagus. Jadi kalo nikahannya minggu depan tentu lebih bagus lagi. Hahaha. Ngareep.

Dan kata orangtua, kami tak boleh lagi sering-sering bertemu mulai dari sekarang. Masa sih ada aturan begitu? 

Coba tanya mama, emang mulai kapan sih gak boleh ketemuan? (msg received 22/11/09 at 20.30pm)

Begitu bunyi smsnya kemarin malam. hehe. 

Wah, gak tau.. kayanya mulai dari sekarang deh (msg sent 22/11/09 at 20.33pm)

Saya senyum-senyum ngerjain dia..

Ah, biarin. Pokoknya kalau aku kangen, kamu aku bawa kabur. Hahahaha (msg received 22/11/09 at 20.44pm)

Edun! Mau ya ditangkap dengan tuduhan menculik anak gadis orang? Hehe..dasar. Jadi, sudahlah. Ceritanya sampai disini saja. Doakan segalanya berjalan lancar ya. Nanti dikabar-kabari lagi. Ciaoo..



Senin, 16 November 2009

Sedang agak sedikit tegang.

Hanya sedikit catatan pendek saja.
Hari ini saya deg-degan. Apa pula hal?
Ya, karena orangtuanya hari ini akan datang untuk bertemu dengan ibu saya.
Saya merasa seperti terkena serangan mencretuspipisis (penyakit pipis berulang-ulang) dadakan dan mules-mules.

Semalam ketika mengantar saya pulang, dia bilang begini dengan ibu saya "Maaf bu..besok rencananya orangtua saya mau kemari, bersilahturahmi."
Ibu saya cuman manggut-manggut sambil senyum.
Pulangnya dia kebingungan dan bertanya "Kok ibumu cuman senyum-senyum sih? Artinya boleh datang, tidak?"

Bodoh. Masa sih tidak boleh. Ibu saya malah menanyakan saya, akan kita suguhi apa tamu-tamu kita besok.. Masak nasi kuning boleh tidak, ya?

Ma, besok itu acara berkenalan. Bukan selamatan abis sunatan, oke?

Ah ya sudahlah.
Mudah-mudahan segalanya berjalan lancar dan saya tidak terlalu grogi sehingga bertingkah memalukan.
Kembali kerja dulu.


yang sedang agak sedikit tegang,

Kamis, 12 November 2009

Melorot


Hanya ada satu pertanyaan yang menggelitik benak saya hari ini,

"Kenapa sih anak perempuan selalu menjerit-jerit histeris ketika melihat sebuah celana melorot sementara anak laki-laki lainnya mungkin malah akan bersorak dan berteriak girang (dan tentu saja pasti akan lebih girang lagi kalau objek yang tersingkap adalah sebuah rok)?"

Apakah mereka takut sesosok monster menyeramkan keluar dari balik celana itu?
Huihihihihi... *membayangkan monsternya* :D
Kenapa sih ya?
Pernah terpikir tidak?

Coba...sumbang jawaban kamu :p





Selasa, 10 November 2009

Pulang ke rumah yang sesungguhnya

Sayang apa kabarmu disana
Lelahkah menungguku berkelana..
Lelahkah menungguku, kau disana

Sayang, aku kan segera pulang
Tunggu aku dengan senyuman itu..
Tunggu aku dengan senyuman itu.

Dan bila waktu itu telah tiba
Coba kenakanlah mahkota itu..
-Sheila on 7 ; Bertahan disana-

Dan untuk kesekian kalinya, saya menulis untuk dia, lelaki menyebalkan itu. Yang sukses membuat saya jatuh cinta berkali-kali dan merasa patah hati berulang-ulang.
..
Dan, kamu..sayang. Tidak lelah kan setelah sekian lama menunggu? Sebentar lagi saya akan pulang. Dan sesungguhnya saya sedang dalam perjalanan pulang. Pulang kerumah saya yang sesungguhnya. Hati kamu :)

Terima kasih untuk tawarannya.. Rumah yang pastinya nanti menyenangkan. Keluarga yang seharusnya hangat. Anak-anak yang pastinya lucu (mudah-mudahan saja tidak belang ya seperti yang kita takutkan, perpaduan hitam dan putih :p) Kontrak kerja seumur hidup. Sumpah setia selamanya. Dan perjanjian untuk menghilangkan rasa patah hati saya yang terlalu sering muncul berulang-ulang.

Ah, teman smp saya yang nakal..
Berani-beraninya kamu melamar saya..
Tapi, saya nekat menerima juga kan ya? :)
Saat kamu 24.
Saat saya 23.

Inget ga kamu pernah "nembak" saya ketika kita kelas 2 smp dulu?
Kamu 14 dan saya 13 tahun.
Gagal, karena saya tolak.

Mana ada yang menyangka 10 tahun kemudian kamu berhasil melakukannya lagi :p
Jadi, saya tidak perlu merasa patah berulang-ulang lagi kan?

PS : Sayang, saya mau gaun pengantin yang putih panjang saja. Jangan paksa saya pake kebaya ya. Muka cina saya tak akan cocok. Hahaha.
I love you.






Kamis, 05 November 2009

Ayah dan saya

Waktu sedang iseng-iseng browsing, saya melihat gambar ini. Gambar yang bagus, kombinasi yang menyenangkan dari laut, batu-batuan yang pasti licin karena setiap hari terendam air, seorang laki-laki dewasa dan anak perempuannya.

Membuat saya teringat akan pantai. Membuat saya teringat dengan ayah.

Saya dan ayah saya memiliki hubungan yang aneh, menurut saya. Kami tidak pernah melewatkan waktu sore untuk mengobrol bersama ataupun sekedar minum teh sambil menonton tivi. Kami juga tidak pernah kepantai bersama-sama. Entah sudah berapa lama sejak terakhir saya menumpang mobilnya untuk bepergian ke suatu tempat, dan entah sudah bertahun-tahun sepertinya sejak ia menanyakan apakah saya sudah makan atau belum.

Seorang laki-laki gengsian yang memiliki anak perempuan persis seperti dirinya yang gengsian akan membentuk sebuah hubungan yang aneh dan sulit dideskripsikan.

Saya tahu ia menyayangi saya dan saya juga sebaliknya. Saya tahu ia menyayangi tetapi kurang menyukai saya. Dan saya juga tahu, ia kurang menyukai saya karena saya terlalu mirip dengan dirinya. Ibarat berkaca saja, kata ibu saya.
"Mirip, kalian berdua itu..keras kepalanya, gengsinya, bahkan cara makan kalian juga sama." Kata ibu saya suatu kali.

Hahaha, saya sudah tahu kok Ma :p

Pernah suatu kali, setelah marah-marah tak ketulungan, ayah saya memberikan segepok uang dengan wajah tak senang. Saya kembalikan lagi uangnya dengan muka garang. Sejak itu ia tak pernah lagi memberi saya uang.

Parah, kata ibu saya sambil ngomel-ngomel.
Saya cuman angkat bahu. "Papa duluan mulai." Terang saya pendek.

Bulan lalu ayah saya berulang tahun yang ke-46. Saya ingat ulang tahunnya hari itu. Hanya saja saya terlalu sibuk untuk main kerumahnya untuk mengucapkan selamat serta doa-doa. Akhirnya hanya sms saya saja yang sampai ketangannya.

"Selamat ulang tahun. semoga panjang umur dan sukses selalu."
Kata teman saya sih itu bunyi sms anak durhaka.

Sedetik setelah sms itu terkirim, datang balasannya.
"Oke. Trims."

Gubraks.
Papa, papa,..kapan ya kita berubah? :D

Apa mungkin kapan-kapan saya traktir ayah saya makan saja ya? Kalau dia tidak sibuuuk..
*Ide entah muncul darimana*





Selasa, 03 November 2009

The wedding singer [1998]

(Speaking):
"Good afternoon everyone.
We're flying at 26,000 feet, moving
up to thirty thousand feet, and then we've got clear skies
all the way to Las Vegas, and right now we're bringing you some in-flight
entertainment. One of our first-class passengers would like to sing you a song
inspired by one of our coach passengers, and since we let our first-class
passengers do pretty much whatever they want, here he is.."

Adam Sand(Singing):
I wanna make you smile whenever you're sad
Carry you around when your arthritis is bad
All I wanna do is grow old with you

I'll get your medicine when your tummy aches
Build you a fire if the furnace breaks
Oh it could be so nice, growing old with you

I'll miss you..
Kiss you..
Give you my coat when you are cold

Need you..
Feed you..
Even let ya hold the remote control

So let me do the dishes in our kitchen sink
Put you to bed if you've had too much to drink
I could be the man who grows old with you
I wanna grow old with you

---
Dan.. saya teringat sebuah film lama yang dirilis pada tahun 1998, The Wedding Singer yang dibintangi oleh Drew Barrymore dan Adam Sandler. Yah, biasalah.. Film cinta-cintaan yang di mix dengan komedi adalah favorit saya. Pas, soalnya. Ada moment buat bertangis-tangisan haru, ada saatnya buat ketawa ngakak, atau cuman bisa melongo ngiler menghayati setiap adegan romantisnya. Hahaha :p

Lagu diatas adalah soundtracknya. Sang pria melamar si wanita diatas pesawat terbang dengan menyanyikan lagu ini. Romantis kan? Dan seperti alur-alur film cinta yang sudah bisa ditebak, seisi pesawat heboh, si wanita menerima lamaran sambil berlinangan air mata, lalu mereka berciuman mesra..dan adegan terakhir ditutup dengan pesta pernikahan.

Film memang suatu gambaran dari kehidupan nyata yang dimanis-maniskan ya? :D

Ah, ya sudahlah. Saya jadi terdengar desperado deh jadinya.. Hehe.

---

Tiba-tiba saja saya jadi berpikir tentang dilamar. Saya orangnya cepat salah tingkah..apakah saya akan muntah saking groginya ya? Hahaha. Apapun reaksi spontan saya nanti, tolong dimengerti ya :p
Bisa tidak kalau kamu melamar ditempat sepi, jadi tidak terlalu malu di tontonin orang-orang. Lalu bisa tidak kalau tidak usah pake bunga mawar saja, yah..kalau kamu ingin membawa bunga sih. Soalnya saya lebih suka bunga matahari. Lalu.. bisa tidak kalau tidak usah mencium saja? Soalnya saya khawatir katub jantung saya tiba-tiba lupa bagaimana caranya menutup dan membuka. Hahaha.

Dasar :p

---
Eh, ini lho cuplikannya film nya. Lagunya bagus :)




Minggu, 01 November 2009

Falling in love at a coffee shop

Saya sedang menyanyikan ini sekarang. Falling in love at a coffee shop yang dinyanyikan oleh Landon Pigg. Suaranya manis, terkesan merayu. Tapi jujur.. Atau sebuah pengakuan yang kalah?
Ah ya..dan saya juga ingin jujur kali ini.. Bukan, bukan pada orang lain atau padamu.. Untuk kali ini saya hanya mampu melakukannya pada diri saya sendiri.
Mari ikut bernyanyi.

I think that possibly
Maybe I'm falling for you
Yes .. there's a chance that I've fallen quite hard over you.

I've seen the paths that your eyes wander down
I want to come too

I think that possibly
Maybe I'm falling for you

....

I never knew just what it was about this old coffee shop I love so much
All of the while I never knew
I think that possibly
Maybe I'm falling for you
Yes there's a chance that I've fallen quite hard over you..

If I didn't know you I'd rather not know
If I couldn't have you I'd rather be alone

All of the while
All of the while
All of the while it was you, you!
--
--
Nyaris saja saya mengganti judulnya menjadi : Falling in love at Red Bean. Ah ya, tentu saja..kita kan pertama kali bertemu [lagi] di Red Bean ya? Bukan di coffee shop. Untung saja sih, sebab pertemuan di warung kopi tentu tidak akan seromantis kenangan kita kemarin, habisnya warung kopi disini kebanyakan dihuni oleh paman-paman berperut gendut yang selalu mengebul-ngebulkan asap bagaikan lokomotif berjalan sih. Kan tidak lucu kalau mereka menguping pembicaraan kita :p

Belakangan kamu mengakui kalau agak sedikit merasa di "peras" ketika saya memesan makanan terlalu banyak.
Hahaha :D siapa suruh mau nraktir, kan ya?

Sejujurnya aku merasa benci terganggu oleh perasaan seperti ini. Kenapa sih kamu harus muncul lagi, sekarang? Siapa sih yang nyuruh kamu kembali mengingatkan saya dengan cinta monyet-monyetan jaman smp? Siapa pula yang minta kamu menanyakan tentang siapa cinta pertama saya, dulu?

Dasar penganggu..
If I didn't know you I'd rather not know
Dan akibatnya sekarang saya tidak bisa lari lagi. Tidak ketika semua energi yang saya miliki saya habiskan untuk mencintai kamu. Tidak ketika sebagian hati saya sudah kamu sandera, kamu sembunyikan entah dimana didalam dirimu. Dan saya akhirnya hanya menjadi terlalu lemah untuk menjauh.
Bencinya...
Ini sejenis perasaan kalah..

Maybe I'm falling for you

Kalau Landon Pigg hanya bilang "mungkin", maka saya pasti. Pasti jatuh beneran kali ini. Bisakah kamu dekap? Bisakah kamu tangkap? Saya takut ketinggian..saya takut sakit terbentur sesuatu. Please?



Jumat, 30 Oktober 2009

Happy weekend

Dan yah..
Tahu-tahu Sabtu datang lagi kan?
Jadi ya sudahlah..
Selamat berakhir pekan.
Loncaaaaaaaaaaaat!! :D



Kamis, 29 Oktober 2009

Merasa patah hati

Gara-gara "Nine million bicycles" yang saya post kemarin, ada yang mengira saya habis honeymoon di Beijing. Hahaha. Boro-boro. Melihat secara jelas peta Beijing di atlas saja saya tidak pernah, apalagi menginjakkan kaki disana. Honeymoon pula. Whew! Dengan siapa? :p

Beberapa yang lain mengatakan saya sedang jatuh cinta.

Tapi sebenarnya saya malah sedang patah hati.

Ah, entahlah. Saya cukup bingung dengan keadaan sekarang. Bingung mengapa bisa dengan bodohnya berkali-kali gagal menghilangkan perasaan ini. Perasaan jatuh cinta pada pandangan pertama, kedua..dan seterusnya sampai sekarang. Dan mungkin sampai mati.

I write you, and erase...and rewrite.
And it suffered me so much..

---

Semalam kamu datang. Duduk bagaikan patung dewa diruang tamu ibuku. Oh, ya salah. Patung dewa tidak memegang gitar, tentu saja. Semalam kamu memainkan gitarnya. Lagu kesukaan yang sering kamu mainkan, "Karena Ku Tahu Engkau Begitu". Ya, kamu begitu piawai memetik melody nya. Dan saya cuman diam memperhatikan. Jarimu. Tanganmu yang besar. Matamu yang berkali-kali mencuri tatap ke arahku. Bibirmu yang bergerak-gerak menyanyikan liriknya.

"Saya sayang kamu." Katamu semalam, sebelum pulang.
"Saya juga sayang kamu."
Lalu kamu memeluk saya.
Hei, hei.. ini di teras rumah. Supaya kamu tahu ya, tetangga depan itu suka mengintip dan saya jamin di jam segini mereka belum pada tidur.
Tapi kamu malah memeluk lebih kuat.
Kamu bilang, "aku gak peduli."

Saya mencintai kamu, dan saya tahu kamu mencintai saya sama besarnya.


Tapi entah mengapa, saya tetap merasa patah hati.




Selasa, 27 Oktober 2009

9 Million bicycle



There are 9 million bicycles in Beijing..
That's a fact, a thing we can deny
Like the fact that i will love you till i die..

Sungguh saya baru tahu kalau ternyata sepeda di China ada sebanyak itu. Kalau begitu pastilah kaki orang-orang China itu pada kuat-kuat.
Hm..lagu itu manis ya?
Seperti fakta tertulis yang tak bisa lagi ditentang, saya juga mau bilang "Saya sayang kamu". Sayangnya tidak hanya sebanyak 9 juta sepeda..tapi lebih dari seluruh dunia bila digabungkan sekaligus. Kamu tahu?

We are twelve billion light years from the edge,
That’s a guess,
No-one can ever say it’s true
But I know that I will always be with you


Lebih dari sesuatu yang tidak pasti..
Mungkin tidak selamanya -yeah..siapa mati duluan kita tak tahu kan, hehe-, tapi kujanjikan aku akan selalu ada. :)

I’m warmed by the fire of your love everyday
So don’t call me a liar,
Just believe everything that I say

There are six BILLION people in the world
More or less
and it makes me feel quite small
But you’re the one I love the most of all

[INTERLUDE]
We’re high on the wire
With the world in our sight
And I’ll never tire,
Of the love that you give me every night

There are nine million bicycles in Beijing
That’s a Fact,
it’s a thing we can’t deny
Like the fact that I will love you till I die

And there are nine million bicycles in Beijing
And you know that I will love you till I die!


Ya sudahlah, mari kita dengarkan saja lagunya..
Saya sedang tak pandai bernarasi, Oktober hampir berakhir dan saya terlalu sibuk dengan pekerjaan disini. Jadi, dengarkan saja ya?

PS : I love you.





Rabu, 21 Oktober 2009

Tos skren

Hahaha..!
Sungguh kemarin ada kejadian lucu. Yang membuat saya ternganga heran lalu terbahak tak tertahan. Huihihihihi...

Customer saya itu, ada-ada saja. Sebentar saya gambarkan dulu bagaimana orangnya. Tinggi besar hitam, dengan gaya sengak dan logat khas Maduranya yang kental. Eh, tapi jangan salah..gitu-gitu dia itu bos. Mungkin karena itulah gayanya agak nyebelin. Sengak dan sok. Sedikit-sedikit mau berbicara pake istilah bahasa Inggris (dengan logat Madura, tentu saja). Tapi gilanya, Inggrisnya itu .. ampun deh, parah banget.

Kemarin si customer sengak ini datang ke kantor. Lalu mamerin hape barunya.
"Hape baru..rek.." katanya sambil nunjukin hapenya ke saya.
Saya cuman melihat hapenya sekilas lalu masang senyum agak terpaksa.

"Niw...niw.." katanya lagi. Maksudnya, baru. Gitu.
"ooh.." saya cuman manggut-manggut.

Masih saja tidak menangkap isyarat ketidaktertarikan saya, dia kembali melanjutkan
"Ini seri terbarunya, yang toskren."

Saya langsung mandangin mukanya dengan tatapan aku-tak-ngerti.
"Iya...toskren. Masa kamu tidak tahu sih??" dia berusaha menjelaskan, sepertinya.

Saya semakin ternganga.
"Ya ampun .... " katanya. "Skren nya, pake tos."

Mudah-mudahan tidak ada lalat yang terbang nyasar kedalam mulut saya yang masih terbuka.
"Aduh....sentuh loh, sentuh." Dia mengangkat hapenya tinggi dan menyentuh layarnya dengan jarinya.

"Oooooooooooooooh..."
Maksudnya touch screen [tauch skrin]. Skrin kok jadi skren sih?


"Buruk sekali sih bahasa inggris kamu..." tatapannya menyepelekan. Saya menahan senyum setengah mati.
"Pergilah les bahasa inggris..kalo TOS SKREN aja tidak tahu, itu parah.."
Sekarang saya setengah mati menahan diri agar tidak melemparkan stapler ke gundulnya.

Tiba-tiba boss saya nongol dari dalam.
"Hey, Siang boss." lalu mereka bersalaman. Boss saya melirik ke atas meja dan melihat hape tersebut tergeletak disana.
"Hape baru lagi nih..." kata boss saya, diam sebentar. Lalu melanjutkan "Wah..TAUCH SKRIN [touch screen] yaa.."

Si customer sengak langsung menganga bego. Saya terbahak membahana. Boss saya bingung.



PS : moral dari cerita diatas, jangan terlalu banyak ngomong kalo belum terlalu banyak tahu. Hahahaha..




Selasa, 20 Oktober 2009

The man who can't be moved


Cause If one day you wake up and find your missing me..
and your heart starts to wonder where on this earth I could be
Thinkin maybe you'll come back here to the place that we'd meet

And you'll see me waiting for you on our corner of the street

So I'm not moving,.. I'm not moving,

I'm not moving, I'm not moving ....

People talk about the guy that's waiting on a girl
There are no holes in his shoes but a big hole in his world
...
---

Bunyi genset sedang mencoba bertarung dengan suara merdunya The Script yang bernyanyi cukup nyaring dari balik speaker.. Hari ini panas dan mati lampu, dalam kondisi mood yang sedang tidak begitu bagus, saya mencoba bernyanyi..mengikuti The Script.

Policeman says, "son you can't stay here"
I said, "there's someone I'm waiting for If it's a day, a month, a year"
Gotta stand my ground even if it rains or snows

If she changes her mind this is the first place she will go...

Betul kata seseorang, menciptakan sebuah lagu benar-benar membutuhkan sebuah "feel" yang mengena. Jadi liriknya bisa meresap, dari kuping menjalar ke otak..turun ke hati. Lalu mensintesis sebuah rasa, bisa feeling-blue..atau missing you..

Saya tahu, dia berkata demikian karena miliki kisah yang sama seperti lagunya. The Man Who Can't Be Moved ini..

Cinta dan bodoh sepertinya hanya beda tipis saja..
Sekian lama ia terlihat berdiri disana, diam mematung..tegak bagaikan mercusuar ditengah laut. Menanti kedatangan kapalnya. Lenteranya tak pernah padam, ya..tak pernah padam.

Padahal sudah kami teriakkan padanya untuk pindah, bergerak dari sana.
"Move on..move on, kawan.." begitu kata kami.
"Hei sudahlah..jangan disitu terus. Banyak hal yang sudah kau lewatkan. Sudahlah, patah hati itu biasa." begitu kata yang lain.

Tapi rupanya dia tetap saja keras kepala.
Katanya ini bukan patah hati biasa..
Dan persis seperti lagunya ia juga bilang, "kalian tidak mengerti.."

Dan saya bilang sekali lagi cinta dan bodoh hanya dibatasi oleh satu garis tipis, rupanya..

Dan setelah sekian lama.. kemarin saya bertemu lagi dengannya, the man who can't be moved itu. Secara tidak sengaja saya melewati persimpangan itu, dan tentu saja..yeah. Ia tetap berdiri disana. Rupanya ia tetap berharap suatu hari gadisnya akan merasa rindu dan kembali menemuinya di tempat pertama kali mereka bertemu.

--

Saya tidak bisa berkata apa-apa. Kemarin saya memang lewat situ. Kebetulan saja,. sekalian ingin tahu..apakah kamu masih tetap disitu atau tidak.

Oh ya, gadismu titip pesan. Terima kasih sudah menunggu, dan ia berharap akan bisa segera menemuimu disana..katanya. :)



Jumat, 16 Oktober 2009

Janjian yang bukan kencan

Dan.. meskipun tidak diundang, toh sabtu datang lagi. Dan meskipun sabtu toh saya tetep aja duduk dibelakang meja di kantor ini, menghadapi komputer dengan 8 file terbuka sekaligus, lagu Gita Gutawa yang "Aku Cinta Dia" dan 5 window Yahoo Messenger yang sedang berkedip-kedip tanda banyak pesan masuk.

Hahaha..

Oh yah, sabtu memang harus di nikmati :p

Jadi, apa pula cerita?

Hm..

Hmm..

Ah, ada-ada.
Barusan saya menerima sebuah sms. Ajakan makan siang dari seseorang. Sudah lama tidak duduk semeja, katanya. Saya balas pesannya dengan kalimat persis seperti ini untuk menggoda si pengirimnya,
"Ditraktir, kan? :p"

Dan tentu saja saya pasti ditraktir. Tahu-tahu kami sudah janjian jam 1 siang ini disebuah restoran di salah satu sudut kota. Bertemu saja disana, kata saya. Ada beberapa faktor-faktor tertentu yang menyebabkan saya lebih memilih untuk datang sendiri.

Salah satunya adalah karena dia itu..mantan pacar pertama saya :D
*Halah, bahasanya. Seperti punya selusinan mantan saja.*

Huahahaha..

Loh, kenapa? Jangan mandangin saya seperti itu dong. Ini cuman janjian makan siang, bukan kencan. Bukan. Oke?

Ya sudah, selamat menikmati akhir pekan.
Saya pergi dulu, sepertinya si pak dosen sudah menunggu, hehe. *lebih aman kita sebut begitu saja, ya?*

:p



Apalah khaaan..

Jadi..
Ini cerita tentang ibu tiri saya.
Sebenernya apapun kondisinya itu, saya agak enggan menyebutnya "ibu". Bukan..bukan karena ada dendam pribadi, biasa sajalah. Hanya saja ada perasaan sedikit "emoh" untuk menambahkan embel-embel "ibu" kalau menyangkut semua urusan tentang dia.. Kami panggil dia "tante". Dan tentu saja dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, istilah "tante tiri" tidak bisa digunakan untuk menyebut "wanita lain yang dinikahi ayahmu". Ya kan ya?

Okelah, kita sebut dia tante.

Si tante ini gaul sekali. Hubungan saya dengan dia bisa dikategorikan baik untuk kondisi yang seperti ini. Ya..kami tidak tinggal serumah dengannya. Jadi, kadang2 bertemu saja kalau kami sedang bertamu kerumah ayah.. Err..orangnya? yah..gitu-gitulah. Dia seumuran saya.

Yang jelas, setiap bertemu dia, saya selalu sakit perut menahan tawa..bagaimana tidak sih kalau gayanya suka edan-edan teling? Ada-ada saja. Mulai dari cara ngomong yang menirukan Chincha Lawrah (sumpahh..ini benar :D) sampai membeli Blackberry yang ternyata cuman dipake buat sms-an doang.

Saya trenyuh dan berjanji akan mengajarinya internetan suatu hari nanti..
:D

Lalu, kebiasaannya itu selalu menambahkan "Apalah khaaaan?" disetiap akhir kalimatnya.
"Khaan"-nya itu disuarakan dengan penuh gaya dan "H"-nya ditekankan.

Misalnya nih,
"Ih..iya, emang bewrapa sich harga Black (ngomong 'black'nya ini dengan mulut monyong abis) bewri..masa gak mampu beli. Ck. Apalah khaaaan.." lalu mengibaskan rambut rebondingnya.

Saya cuman bisa megang perut dan sedikit ngangguk sambil jawab dengan suara parau "Iya tantheee.."

Anaknya yang paling besar sekarang bersekolah di TK nol besar kelas "stroberi" *eniwei, aneh2 ya nama kelasnya.*
Namanya Kevin, si adikku itu. Namun herannya, ibunya suka membahasakannya menjadi "Kew-vhin".

Suatu ketika, saya iseng menanyakan kepada si adik saya itu..sekarang sudah kelas berapa. Mamanya yang menjawab.
"Kew-vhin...kamu kelas, eh..bewrapa tuch..nol bewshar. Ya...kelas STROW...BEWRIH khan nak?.. Apalah khaaaan.." *kepala agak digoyang*

Moso oloh.
Rasanya pengen saya sahut,
"ya..tanthee...Shahruk Khaaan..gitu lho book.."
Tapi berhubung ayah saya sedang duduk merokok di dekat situ, saya cuman menjawab "oooh.." lagi lagi dengan suara parau.

Yah, begitulah. Ib* tiri saya selalu lucu. Saya curiga, mungkin inilah yang membuat ayah saya tertarik dengannya. Aksen-inggris-kacau-nya. Hahaha. Memesona, sepertinya.

Ah.
Apalah khaaaaaaan.... :D *dengan H ditekankan*

Sudah ah, stop gosipin orang :p

Selasa, 13 Oktober 2009

Malunya.. :">

Oh malunya hati ini bila kuingat saat itu..
Kami hanya saling memandang,
dan terdiam terpaku..

Haha! Entah siapa yang memulai, entah siapa yang memutar..tiba-tiba saja lagu ini terlintas dalam kepala saya sejak kemarin sore. Siapa yah yang nyanyi? Reza kalau tidak salah..

Saya nyanyikan refrain lagu ini berulang-ulang, karena emang cuma tau bagian reff-nya aja. Oh malunya..oh malunya hati ini.. Dan saya teringat kamu. Dan teringat kita waktu itu.

" Hei, suka masakan Jepang?" tanyamu siang itu, lewat kotak kecil di layar monitorku. Yahoo Messenger.
"Uhm..jarang nyoba sih. Keknya rasanya rada aneh."
"Hahaha. Makanya harus dicoba. Aku traktir deh. Gimana, mau?" Balasmu.

Aduh, mau engga ya? Engga apa mau ya? Mau sih, tapi kan gengsi. Masa diajak langsung mau? Tapi kan emang mau. Aduh, dilema.
Jrxxx_86 is typing..
"Mau apa engga nih..hehehe. *meletin lidah*"

Ah, jual mahal dikit dulu ah..
"Hm..gimana yah? kegiatan lagi padat nih. Hahaha. Tumben sih pake traktir-traktir segala? Dalam rangka apaan?"
Dan balasannya langsung datang dengan cepat.
"Yah, pengen ajalah. Jadi, kapan? ;) "

Jah. Emang saya udah mengiyakan? Hahaha.
"Waduh kapan ya.."
Padahal pengennya mbales "Nanti malam deeeh". Tapi, jaim dulu dong.
"Ya udah, aku jemput deh ntar malem.." Kalimat ini muncul di window kecil YM saya.

YESS! Hahaha.
"Eh..bentar-bentar. Aku inget2 dulu ada janji gak ntar malem.."
Pura-pura diam untuk beberapa menit, lalu cepat-cepat saya me-reply pesannya.
"Kebetulan lagi kosong nih. Oke deh. Tapi jangan malem-malem. Jam 6 gitu deh. Sip?"

Jrxxx_86 is typing again..
"Sip deh. Yang santai aja.. ntar udah mau jalan, aku call deh.."
"Asikkk ditraktir :D "

--
Sampai di restoran jepang itu kita hanya tertawa-tawa. Kamu engga duduk didepan saya, seperti pasangan dinner pada umumnya. Emang sih waktu itu kita belum jadi pasangan. Kamu duduk di sebelah kanan. Lucu. Dengan kacamata dan memamerkan lesung pipi. Untung saja kamu tidak tahu waktu saya deg-degan.

Kamu banyak tertawa. Kita lebih banyak tertawa daripada berbicara. Diam. Lalu saling memandang, dalam jarak yang begitu dekat. Kemudian kita serempak memalingkan muka dan tertawa. Sepertinya ada sesuatu yang lucu.

Tapi sumpah waktu itu aku tidak merasa lucu. Aku hanya terlalu gugup untuk berekspresi lain selain tertawa. Kalau kamu? apa ya alasanmu tertawa waktu itu? Bahkan sampai hari ini belum sempat kutanyakan lagi..

Oh malunya hati ini bila kuingat saat itu..

Hahaha.
Lalu pulangnya kita saling diem-dieman. Entah, saya hanya tidak tahu mau berkata apa. Soalnya kamu juga diam.

Lalu tiba-tiba sebelum sampai rumah kamu menanyakan satu hal yang membuatku semakin malu.
"Boleh aku nanya sesuatu?"
"Oh..apa?" Kenapa sekarang saya deg-degan? Jelas-jelas kamu tidak terlihat seperti akan "menembak" saya.

"Siapa sih cinta pertama kamu?" Sepertinya wajah kamu serius.

Olala. Bisa gak sih menanyakan pertanyaan lain? Saya tidak suka berbohong, tapi saya malu untuk jujur sekarang.
"Err.."
Kamu menaikkan alis, menunggu jawaban.
"Ya adalah..hahaha. Temen smp dulu."
"ooh..." kamu mengangguk-angguk.

"Temen smp dulu, yang suka berkelahi denganku. Yang nyebelin banget. Yang pernah aku patahkan penggarisnya. Yang selama 3 tahun jadi bulan-bulanan teman-teman, di jodoh-jodohkan denganku. Yang orangnya item dekil. Yang ga bisa ngomong "R". Hahaha. Yang nraktir aku makan masakan jepang, barusan. Kamu ."
Jawaban lanjutan ini hanya ada di khayalan otak saya doang kok. Saya berani untuk sejujur itu.

"Lalu kamu, siapa dong cinta pertama kamu?" Saya balas bertanya dengan iseng. Sudah 7 tahun saya tidak bertemu denganmu sejak kita lulusan, jadi boleh dong iseng nanya sekali-kali.

Kamu cuman diem.
"Hayo .. siapa? Hahaha. " Saya tergelak, merasa diatas angin karena kamu engga berani jawab.
Kamu berbalik memandang saya. Dengan tatapan seserius tadi. Rupanya saya salah.


"KAMU." Jawabmu pendek. Tapi lugas.
Saya salah tingkah.

Oh malunya hati ini bila kuingat saat itu..

Senin, 12 Oktober 2009

Tidak merajuk lagi


Wah..wah.. Hari ini cerah rupanya ya? :) Diluar lagi terik tuh, mataharinya. Sepertinya ia sudah kembali berbaikan dengan awan. Ck ck ck..lihat saja diatas sana. Genitnya ..menggantung di puncak langit.

Ah, keluar sebentar ah..sebelum mataharinya merajuk dan bersembunyi lagi. Sudah lama saya tidak melihat bayangan saya dibawah sinarnya. Kangen juga.
Yuk..




Homeless or Naked? Died

Whew.
Rupanya sudah 5 hari sejak saya terakhir menulis di blog ini. Kamis dan Jum'at..saya sibuk luar biasa. Biasalah, akhir tahun begini perusahaan sedang mengejar targetnya. Akibatnya para karyawan di suruh nge-rodi abis-abisan, termasuk saya. Nge-rodi yang digaji, maksudnya..secara jaman kumpeni sudah berlalu, gitu loh. *gaya gaul mode on* :D
Sabtunya saya sakit akibat gaya kerja model kumpeni yang diterapkan ditahun milenium seperti ini. Tepar seharian penuh.

Dan tentunya kalian tidak mengira saya sudah mati bunuh diri seperti Patches itu, kan? ;)

Ya, tentu saja tidak. Saya belum sebodoh itu. Tidak sebodoh itu, lebih tepatnya.

Mm..apa yang akan kita bicarakan kali ini? Tidak ada topik yang menarik sepertinya, si topik sedang entah kemana. Soalnya hari hujan sih. Setiap hari hujan. Padahal ini baru Oktober. Pagi ini pun hujan. Membuat saya jadi terlambat ke kantor dan ngantuk mellow seharian.

Ya okelah, saya minta maaf kalau menjadikan hujan sebagai kambing hitam. Padahal jelas-jelas hujan bukan kambing kan ya?

Halah..

Omong-omong..kura-kura yang tidak bercangkang itu termasuk tunawisma atau telanjang ya? Ah ya, jangan pikir saya gila kalau tiba-tiba menanyakan hal ini. Soalnya saya baca kalimat ini di status fesbuk seorang teman sih.

If turtle has no shell, is it homeless or naked?

Yah..setelah saya pikirkan berpanjang lebar demi membuang rasa mengantuk, sepertinya jawabannya sungguh tidak penting. Tidak penting lagi menjadi tunawisma ataupun disebut telanjang, soalnya kura-kura tidak dapat hidup tanpa cangkangnya. Sesuatu yang mati tidak lagi menganggap persoalan hidup adalah sesuatu yang penting.

Turtles without their shell are actually dead. Whether or not a corpse can be either homeless or naked is a matter for the philosophers.

So, they're homeless, naked and dead.

Selamat tinggal dunia.

Eh ya sudah, kenapa persoalannya jadi 'mati' lagi sih?

Omong-omong saya sedang mendengarkan sebuah old song milik Paul Anka, I Don't Like to Sleep Alone. Bagus sekali :) Adik saya bilang saya sudah seperti emak-emak. Seleranya taun 60an. So what gitu loh, abis bagus sih.
I don't like to sleep alone
Stay with me, don't go
Talk with me for just a while
So much of you to get to know

Yeah..so much of you to get to know. Saya jadi teringat seseorang. Tapi, sudahlah. Lupakan saja. I don't like to sleep alone. No one does.
Like a man said in his song
"Help me make it through the night"
Loneliness can get you down
When you get to thinkin' no one cares
Lean on me


Sudah saya bilang mendengarkan lagu ini membuat saya teringat seseorang. Dia suka bercerita, paling tidak suka tidur sendiri. Bukannya takut, hanya saja tidak suka. Kalau dia sendirian, tidak ada yang mengingatkannya untuk tidak banyak-banyak merokok. Kalau dia sendiri..tidak ada yang.. Aaaah, ya sudahlahhhh.. matikan saja lagunya.

Klik.

I don't like.to sleep alone
No one does..
Do you?
*bersenandung mode on*
Bagaimanapun saya tetap suka lagu ini :)



Rabu, 07 Oktober 2009

Patches



Each night i cry as i think of that shanty
And pretty Patches there waiting the door
She doesn't know that i can't come to see her
Patches must think that i love her no more..
--
Patches..oh what can i do
I swear I'll always love you
It may be not right
But I'll join you tonight
Patches, i'm coming to you..

Itu potongan lagu lama milik Dicky Lee (1962), Patches yang sedang saya dengarkan saat ini. Ya, lagu yang saya dengarkan berulang-ulang, setelah bertemu kamu lagi. Semalam.

"Hey, apa kabar?" Kamu tertawa lepas begitu saja saat aku menanyakan kabarmu. Lalu, baik..jawabmu.
"Kamu, baik kan?" ini pertanyaan atau pernyataan?
"Oh, tentu saja." Aku ikut tertawa. Padahal tidak ada yang lucu saat itu. Udara dingin, dan duduk di belakang motormu yang bergerak lambat membuat saraf-sarafku tidak bekerja dengan baik. Sepertinya.

Patches must think that i love her no more..

Semalam kita berbicara panjang, selain bertukar menanyakan kabar. Kau menatapku sekali-kali, aku hanya menunduk. Mendengarkanmu berbicara, lambat dan pelan. Seolah kau berusaha menguraikan satu persatu makna kata-katamu, takut aku tidak mengerti.

Sekarang saya merasa, kamulah tokoh Patches dalam cerita kita.
Patches must think that i love her no more..
You must think that i love you no more..

Si bodoh itu..
Bukankah aku pernah bersumpah akan mencintai kamu, selamanya?
Hahaha..rupanya saya pinter menggombal juga. Dan sekarang saya termakan sumpah.

--

Ya..
Oktober sepertinya bukan waktu yang tepat untuk merevisi kisah. Hujan turun terlalu lebat dan kita tidak punya tempat untuk berteduh, kan? Tapi kenapa kamu terus memaksa? Kau pandang aku lekat dari balik kacamatamu..
"Ya, please?"

Saya termakan sumpah, kali ini. Matilah. Tak ada tempat untuk mengelak, bahkan tak ada ruang untuk bergerak. Kamu terlalu dekat. Dan aku? Aku terlalu cinta.
Lagi-lagi lebay.

Patches..oh what can i do
I swear I'll always love you
It may be not right
....

Ah, ini salah. Kisah kita sudah terlalu rapuh untuk di tulis kembali. Kertasnya sudah terlalu lembab akibat ditetesi air hujan di musim ini. Dan tintanya juga sudah nyaris mengering.

"Kenapa kamu memaksa?" Saya bertanya perlahan, memberanikan diri menatap langsung ke matamu.

"Karena aku terlalu cinta, dan aku tahu...kamu juga.."

---

Oh ya, kalian tahu apa yang terjadi pada Patches di lagu itu? Ia mati, bunuh diri. Karena patah hati. Dan pacarnya, yang menyanyikan lagu ini..akan segera menyusulnya malam ini, katanya.






Selasa, 06 Oktober 2009

Di balik jendela beruap

Nah, hujan lagi kan. Sudah saya bilang, ini Oktober. Kenapa malah membandel.. kemana jas hujan dan sweater yang selalu saya ingatkan untuk dibawa-bawa. Lupa kan?

Sudahlah, tak usah diingat. Toh bukan lagi saatnya saya harus selalu mengingatkan kamu, si bandel yang kusayang itu.

--
Hujan kali ini bukan gerimis lagi. Lebat. Deras. Semakin mengaburkan pandangan saya lewat jendela-jendela yang beruap itu. Diantara tempelan daun-daun gugur pada kaca jendela kabur, dibawah rinai hujan itu..saya lihat punggungmu menjauh.
Ah ya sudahlah..kenapa lagi-lagi saya membahas ini.

Dan sekarang saya sedang bingung.
Bingung membagi cinta antara titik hujan dan matahari yang sedang sibuk bersembunyi dibalik awan. Bingung menentukan arah utara dan selatan. Akibatnya saya berdiri disini saja, dibalik jendela beruap ini.

Hei kau..bisakah untuk tidak pergi? Kesini saja, ke balik jendela ini. Menemani saya sebentar sampai hujan ini berhenti. Boleh, ya?




Senin, 05 Oktober 2009

"Muke lo soak..!"

"Remember that as a teenager you are at the last stage of your life when you will be happy to hear that the phone is for you."

--

Adik saya yang nomer tiga sekarang sedang sangat aneh kelakuannya. Ada-ada saja tindak-tanduknya yang melebihi batas normal, atau kosakata-kosakata edan yang keluar dari mulutnya, atau mungkin juga kalimat-kalimat dengan struktur tidak jelas yang memakai majas entah dari mana. Setahu saya, dulu guru BI kok tidak mengajarkan begitu ya..

Sekarang dia baru saja duduk di kelas 1 SMA. Sedang melewatkan masa remaja yang menyenangkan, sepertinya. Ciri-cirinya menunjukkan seperti itu. Hobinya sms-an, dan akan segera berlari dengan tapak tak menyentuh lantai untuk mencapai hp-nya, kalau hp itu berdering. Bahasanya gaul, dan sering malah saya tak mengerti apa yang ia maksudkan. Kalau sudah begitu, paling saya hanya mengerutkan kening dan bertanya, "apaan tuh Li?". Panggilannya, Lia.

Seperti semalam. Ia tengah asik membereskan buku-buku pelajarannya ketika saya minta untuk mengambilkan sebuah novel dari dalam tas saya yang kebetulan lagi nangkring diatas meja belajarnya.

"Li, tolong ambilkan novel yang ada di dalam tas saya dong. Yang ada diatas meja kamu."
Dia cuman diam, masih asik dengan buku-bukunya.
"Li..?" saya panggil lagi.
Dengan ogah-ogahan ia merogoh tas saya dan mengulurkan agenda kepada saya yang lagi duduk diatas tempat tidur.
"Novel Li..itu sih agenda."

Keningnya agak berkerut sedikit. Disusul dengan mulut memonyong. Mungkin tanda ia agak sedikit keberatan. Ia kembali merogoh tas. Kali ini, benda yang dimaksudkan ketemu. Diulurkannya novel tipis itu kepada saya sambil berkata,

"Nih..muke lo soak."

Apa??!?
Saya kaget campur geli mendengar ucapannya.
"Apa??" tanya saya.

"Muke lo soak..." jawabnya santai.
"Belajar dari mana kamu kata-kata seperti itu?" Saya bertanya keheranan.
"Hahaha." ia tidak langsung menjawab malah tertawa. "Dari Joni, di sekolah."
Oh..rupanya para remaja ini saling bahu-membahu mengedarkan kalimat-kalimat edun macam begitu ya.. Ck ck.

Begini-begini, saya pernah remaja juga. Tapi kok ya rasanya dulu saya tidak se-edun ini ya? Tidak ada artis yang saya gilai, kalau suka pun sebatas gitu-gitu aja. Saya ingat dulu saya suka dengan grup musik asal Irlandia itu, Westlife. Tapi sebatas suka dengar lagunya, beli sebuah cd bajakan yang berisi lagu-lagu mereka..lalu, ya sudah. Tidak pake mengoleksi majalah-majalah dengan edisi khusus tampang meraka, apalagi menempel-nempel poster yang bersangkutan di seantero kamar. Tidak.

Beda dengan adik saya yang sekarang sedang menjadi fas beratnya BBF, itu lho..grup cowo asal korea yang menurut saya ih, engga banget. Dengan dandanan berlebihan dan kecentilan yang ngalah-ngalahin perempuan. Aduh, minta ampun deh. Tapi adik saya sangaaaaat menyukai mereka. Ia mati-matian menghapalkan lagu korea yang mereka nyanyiin, punya majalah dan tabloid dengan edisi khusus BBF dan menonton film-film BBF. Dan sekarang pula centil-centilnya meniru-niru BBF.

Ah, dasar remaja sekarang, ada-ada saja kelakuannya.

Setelah jiwa saya kembali ke badan, cepat-cepat saya putar otak agar menemukan kalimat pembalasan dendam yang tepat buat ngebales adik saya itu.
Saya lirik ia, dia berdiri dengan tangan di pinggang..tampak cantik dengan celana pendek dan kaus kuningnya saat itu. Dilirik begitu, ia menaikkan sebelah alis. Oh, nantang ya? Hahaha.

"Lu kate muke gue aki, bise soak..."

Ia terbahak. Saya juga. Gue juga bisa kali bahasa gaul. Hahaha.

"oowh..b*tch." Sambungnya di sela-sela tawa.
Wadoh!
..
Mudah-mudahan ibu saya yang diluar tidak mendengar ucapan dia kali ini.
Ck ck ck. Siapa lagi yang mengajarkannya kata-kata tak sopan seperti ini?
Hm..sepertinya oknum Joni perlu di sidang.