Kamis, 29 Oktober 2009

Merasa patah hati

Gara-gara "Nine million bicycles" yang saya post kemarin, ada yang mengira saya habis honeymoon di Beijing. Hahaha. Boro-boro. Melihat secara jelas peta Beijing di atlas saja saya tidak pernah, apalagi menginjakkan kaki disana. Honeymoon pula. Whew! Dengan siapa? :p

Beberapa yang lain mengatakan saya sedang jatuh cinta.

Tapi sebenarnya saya malah sedang patah hati.

Ah, entahlah. Saya cukup bingung dengan keadaan sekarang. Bingung mengapa bisa dengan bodohnya berkali-kali gagal menghilangkan perasaan ini. Perasaan jatuh cinta pada pandangan pertama, kedua..dan seterusnya sampai sekarang. Dan mungkin sampai mati.

I write you, and erase...and rewrite.
And it suffered me so much..

---

Semalam kamu datang. Duduk bagaikan patung dewa diruang tamu ibuku. Oh, ya salah. Patung dewa tidak memegang gitar, tentu saja. Semalam kamu memainkan gitarnya. Lagu kesukaan yang sering kamu mainkan, "Karena Ku Tahu Engkau Begitu". Ya, kamu begitu piawai memetik melody nya. Dan saya cuman diam memperhatikan. Jarimu. Tanganmu yang besar. Matamu yang berkali-kali mencuri tatap ke arahku. Bibirmu yang bergerak-gerak menyanyikan liriknya.

"Saya sayang kamu." Katamu semalam, sebelum pulang.
"Saya juga sayang kamu."
Lalu kamu memeluk saya.
Hei, hei.. ini di teras rumah. Supaya kamu tahu ya, tetangga depan itu suka mengintip dan saya jamin di jam segini mereka belum pada tidur.
Tapi kamu malah memeluk lebih kuat.
Kamu bilang, "aku gak peduli."

Saya mencintai kamu, dan saya tahu kamu mencintai saya sama besarnya.


Tapi entah mengapa, saya tetap merasa patah hati.




16 komentar:

  1. Mungkin yang kamu rasain itu 'empty' ato jangan2 itu pelukan terakhir *sok tau* hehehe

    BalasHapus
  2. Lolly, aku dah pollow kamu, kalo ga keberatan pollow balik yak, haturnuhun :)
    Tetap Semangat !!

    BalasHapus
  3. @Sari : uda ku follow Sar.... :D

    BalasHapus
  4. ah, kok bayanganku dia kayak satria bergitar, lol..hehehe

    ngapel ke kamu sambil genjreng2 nyanyi satu dua buah lagu romantis. ah..hanya bernyanyikah? tak ada percakapan hati antara kalian?..

    yah, kadang2 wanita biasa lebih suka diperhatikan, lewat tatapan atau kata2.
    mngkn ini yg menyebabkan hatimu kosong, si dia lbh memilih mengelus gitarnya ketimbang kamu.....*pissss, yauw Loll*..

    (yg komen lg sok tau banget ini, hiiiiiii)

    BalasHapus
  5. huihihihihihi...jadi kesimpulannya, aku pengen dielus, gitu? =))

    BalasHapus
  6. ada apa jeng...?
    cinta terlarang kah...?
    kok malah ngerasa patah hati waktu dipeluk erat...?

    BalasHapus
  7. ow ow....

    love....

    *bingung mo ngomong apa*

    I never feel such a feeling like that and call me hypocrite, idk, but the only true love i've ever felt truly in my heart is love from My Lord.

    BalasHapus
  8. lha..udah bilang sayang kok masih merasa patah hati sih mbak?
    apa firasat yah?

    BalasHapus
  9. hm hm hm...
    makanya saya pernah bilang, cinta, topik yg paling tidak saya pahami, melucu ayo, tp ngobrolin cinta.. aihh kapok saya..



    :D

    BalasHapus
  10. ah lolly, kok patah hati.
    eniwei, entah kenapa saya suka baca-baca tulisan kamu ini.

    BalasHapus
  11. saya juga merasa patah hati sebetulnya :p

    BalasHapus
  12. 'Tanganmu yang besar...'
    hmmm... big arms means...? big... arms...
    hehehe..

    *Alil masih ga ngerti kenapa Lolly masih patah hati... sangat ironis...

    BalasHapus
  13. jadi bingung... kenapa patah hati jadinya?

    BalasHapus
  14. kamu belum pernah lihat beijing di peta?haha..sama dong. Mungkin kita sama-sama lahir sebelum galeileo menemukan teori bahwa bumi itu bulat. haha..
    Bdw sama kek Sari, aku udah followmu, follow me juga yach,(ngarep)hehe..

    BalasHapus
  15. Ada embel" tukang ngintip itu..hihihi...Figuran dalam cerita ini yah...

    BalasHapus
  16. because the sky is blue, it makes me cry...
    is that what you feel, lolly?

    btw, i linked you :)

    BalasHapus